09 April 2006

Tetap bersyukur !!

Seseorang di pojokan, dia memandang dengan tatapan hampa, kosong dan tanpa ekpsresi. Tapi dia tetap gigih merasakan dan memperhatikan sekitarnya. Kebutaan-nya berawal ketika umur 20-an sedang bermain-main senapan angin bersama teman-2nya. Dan entah kenapa, senapan tersebut meletus sebelum waktunya. Dulu.... dia memang meratapi nasib, tapi ketegaran telah menghampirinya. Dia sudah bisa tersenyum sekarang. Walau dia buta, dia telah menunjukkan eksistensi dirinya didunia sebagai pembuat buku yg handal ( tentu saja didampingi sang sekretarisnya yg kini menjadi istrinya ).

Di suatu sudut kota yg dingin, ada gegap gempita riuh sorak dan sorai penonton meyambut seorang lelaki sang juara di garis finish pada suatu lomba lari 400meter. Begitu banyak wartawan lokal dan internasioanl meliputnya. Ada apakah gerangan shg sebegitu hebohnya perlombaan itu ??? Sosok si juara memang unik, dengan penyangga kaki buatan, dia bisa menjuarai lomba lari mengalahkan para pesaingnya yg berkaki normal. Itulah hidup !!! saya ngga tahu dan belum bisa membayangkan proses kehidupan yg bagaimanakah yg dia alami sehingga sosok tersebut bisa menggapai mimpinya.

Suatu ruangan ditengah suatu kota mteropolis, seorang gadis bisu sedang memperhatikan dengan seksama seorang lelaki yg sdang mempresentasikan sesuatu lewat proyektor. Begitu dia menganggukkan kepala, ada sebuah lembar kertas yg dia tanda tangani dan berjuta dolar kemudian mengalir untuk pendirian suatu gedung baru dikota itu. Saya masih belum mengerti, seberapa pahit latar belakang hidupnya shg dia sekarang menjadi seorang pemilik perusahaan besar multijutawan.

Sosok ber-rambut gondrong itu sedang asyik menggorek-kan kuas di suatu kanvas. bbrp hari kemudian, lukisanya sudah diambil seorang angggota istana kerajaan. Corak sang lukisan memang abstrak, sayapun ngga begitu ngerti tentang aliran melukis tsb, apalagi memahami dan terhanyut dlm lukisan beraliran abstrak itu. Yg saya tahu, lelaki berambut gondrong itu melukis dengan kuas yg dia genggam dengan mulut, bukan dengan tangan seperti pelukis normal lainya. Yyyaaahh.... dia memang tdk mempunyai kedua tangan sejak lahir.

Kemudian, saya bertanya kpd diri sendiri, sampai umur sekian ini, apa sajakah yg sudah saya lakukan dgn panca indera segala kenormalan yg saya punya ??? .... ah, isinnn aku !!!

Ngga pengen deh kayak pilm 13 going on 30 !!!

6 comments:

mitatea said...

makasih ya postingannya, mudah2an, jadi semangat baru buat motivasi diri,,,

Anonymous said...

aku juga ngga pengin kok 13 going on 30. penginnya 19 going on 60 (!!!) hehehe....

ah, knapa juga malu. manusia dilahirkan inklusip pake kemampuan, bakat, kekurangan dll. asal ikhtiarnya tenanan, kan berarti tinggal masalah kesempatan dan keputusan dari Tuhan. jadi, daku setuju completely, tetap bersyukur karena kita masih bisa berpikir^^

WeSy 'CiCi' said...

sebenarnya gak perlu malu. tapi setidaknya qta jadi bisa merenung, bahwa dengan kenormalan yang qta punya, seharusnya qta juga bisa melakukan hal2 yang berarti seperti mereka. pelajaran yang bisa di ambil, bersyukur dengan karunia yang diberikan-Nya kepada qta

Sisca said...

Mas Foens, dgn indera yg lengkap ..selayaknya kita bisa berbuat lebih baik dari mereka...

cerita dan pandangan yg menyentuh...salut..!!

Anonymous said...

tetap bersyukur dan lanjutkan hidup.. tetap semangat, hihihi... ^_^

::zie:: said...

weleh...weleh...dalem bro :)