24 July 2008

tentang Cincin

Saya adalah seorang suami dari seorang istri yg kesemuanya adalah indah bagi saya yg mungkin saja biasa-biasa saja bagi anda.
Saya adalah seorang suami, yg sedang dilanda bunga, menunggu yg pertama merengkuh segala daya dan asa.
Saya adalah seorang suami, yg saya rasa ngga bisa apa-apa, yg ada hanya cinta, untuk semata bersama.
Saya adalah saya, hanya seorang saya yg begitu suka yg biasa-biasa saja dan menolak keluarbiasaaan, kecuali hanya dari Nya.
...terima kasih .... !!! (.... entah untuk apa )

( Sby, date day dear )

Pernah saya ditanya " Mas, udah punya istri ?? tapi kok saya liat gak pernah makai cincin kawin ? " kemudian saya jawab dia " cincin kawin hanyalah fisik, sebagai pengikat dua hati tuk membatasi, sedangkan ikatan sesungguhnya ada di hati.... ya.... cincin itu selalu kupakai dihati dan itu bukti .... bukan janji.... terima kasih telah bertanya!!! " kemudian dia saya tinggal dlm keadaan termangu ......

Quote : Sudahkah cincin anda melingkar dg indah di hati ???? tidak hanya di jari ???

14 July 2008

..bukankah.....

Bukankah salah satu tandanya orang yg bersyukur itu adalah tidak merasa kurang...kurang...kuranggg.... ??? kurang ini... kurang itu...kurang begini..kurang begitu ......????
Bukankah hidup akan lebih tentram jika apa yg di dapat sekarang adalah itulah rejeki yg Tuhan berikan kpd kita..... ??? bukanya malah pusing memikirkan kekurangan- kekurangan yg ada karena itu tentu ngga akan ada habisnya ( sepertinya kita sama-sama tahu tapi tak mau tahu ). Sudah punya komputer pengen leptop, sudah punya motor pengen punya mobil, sudah punya mobil pengen punya jet pribadi, sudah punya rumah pengen punya lapangan, sudah punya duit banyak pengen yg segunung, sudah punya ...bla...bla...bla.... owhhhh..... manusia... hai manusia.......
lalu dimanakah letak 'keikhlasan' menjalani hidup yg diberi-Nya ???

11 July 2008

Kecelakaan itu !

5 Nyawa Melayang di Purwodadi Karena Rem Blong, Malang-Surabaya Macet Panjang

Tabrakan beruntun melibatkan tiga belas unit kendaraan, terjadi di KM 64-65 Jalan Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, siang kemarin sekitar pukul 11.30 WIB. Lima orang tewas dan sepuluh orang lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan maut yang terjadi persis di depan Pasar dan Polsek Purwodadi tersebut.

Korban yang meninggal rata-rata mengalami luka serius di kepala, dada serta perut, yang kemudian jazadnya dibawa ke kamar mayat RSSA Malang dan RS Bangil. Sementara, sepuluh korban luka rata-rata mengalami luka lecet pada kaki dan tangannya, dan dilarikan ke Puskesmas Purwodadi serta IRD RSSA Malang.

Selain mengakibatkan korban jiwa dan korban luka-luka, kecelakaan itu juga menyebabkan arus lalu lintas dari dua arah, yakni Surabaya - Malang, dan Malang - Surabaya, mecet total hingga radius sekitar 5 kilometer.

Keterangan yang diperoleh di lokasi menyatakan, kecelakaan beruntun yang terjadi di dua arah, yakni arah Utara - Selatan dan Selatan - Utara, itu berawal dari truk gandeng bermuatan batu kapur Nopol L 9121 UG, yang disopiri Ach Sulauchan, 41 tahun, warga Desa Baturetno, RT06 RW04, Singosari. Truk yang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Selatan - Utara, ini diduga remnya blong.

Dan karena saat melintas di TKP kondisi jalan ramai dan truk tidak bisa direm, Sulauchan, yang saat itu tidak bisa mengendalikan setir truknya, langsung membanting setir ke kiri. Ironisnya, saat banting setir ke kiri, truk justru menabrak sepeda motor Honda Kharisma N 5774 BQ.

Motor yang ditumpangi satu keluarga, yakni H Fauzi Ahmad Jaiz, 47 tahun, warga Jalan Muharto 5, RT09 RW08, Malang bersama Khusnul Khotimah, 40 tahun, istrinya dan Ulfatun Nadiroh alias Luluk, 9 tahun, anak perempuannya, inipun langsung dilindas roda truk. Kepala dan tubuh ketiganya hancur dan tewas di TKP.

“Usai menabrak motor sekeluarga itu, truk tidak langsung berhenti, sebaliknya masih melaju deras dan akhirnya menabrak bak belakang truk A 9027 KA, yang dikemudikan Slamet, 47 tahun warga Sidoarjo,” ujar Daimam, 33 tahun, tukang ojek yang menjadi saksi utama kecelakaan itu.

Mungkin akibat kerasnya tabrakan dan dorongan dari belakang itulah, akhirnya membuat truk Nopol A 9027 KA, ini langsung meluncur terbang pindah jalur ke kanan jalan melewati marka tengah jalan (jalur Utara - Selatan).

Dan truk baru berhenti setelah menabrak kios kaset VCD milik Fatur Rahman, tiang listrik, mobil angkot N 2972 UU yang disopiri Bakar, warga Singosari, dan dua motor Yamaha Vega R dan Honda Fit X milik tukang ojek, yang terparkir di pinggir jalan.

“Beruntung saat itu tukang ojek, sopir angkot dan pemilik kios VCD tidak ada di tempat. Dan jika saat itu mereka ada di lokasi, mungkin lain lagi keadaannya. Yang untungnya lagi, truk yang ditabrak langsung berhenti setelah menabrak tiang listrik. Sebab, jika tidak ada tiang listrik, mungkin truk sudah masuk dalam pasar,” terangnya.

Kecelakaan tidak berhenti disini. Begitu menabrak bagian belakang truk Nopol A 9027 KA yang ada di depannya, truk gandeng yang masih berjalan oleng ke kiri, kembali menabrak sepeda motor Honda Legenda N 2139 KY serta penyeberang jalan ibu dan anak, yakni Tri Wikanti, 43 tahun, dan anaknya Galuh Titisaraswati, 9 tahun.

Ibu dan anak warga Jalan Lapangan, Desa Parerejo, Purwodadi, Pasuruan, tersebut juga tewas. Sang ibu tewas di TKP dengan luka di kepala dan dadanya. Sementara Galuh, siswi kelas IV SD Impres I Purwodadi, yang sebelumnya kritis, juga tewas dengan luka di kepala saat menjalani perawatan di RSSA Malang.

“Dengan tewasnya dua orang ibu serta anak tersebut, maka jumlah korban yang meninggal dunia ada lima orang,” ungkap Kasatlantas Polres Malang, AKP Novian Widiyantoro.

Ngerinya lagi, kendati sudah menabrak empat kali, namun truk gandeng yang disopiri Ach Sulauchan, itu masih tak berhenti. Sebaliknya, terus melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Utara, dan jarak sekitar 200 meter dari TKP awal, truk yang oleng ke kanan ini kembali menabrak pembatas jalan yang ada di tengah jalan.

Usai menabrak pembatas jalan itu, truk gandeng kembali menyikat truk N 8150 UE, yang disopiri Legimi, 61 tahun, warga Bantur-Kabupaten Malang, dan dua penumpangnya, yang melaju dari arah Utara-Selatan. Dan saking kerasnya benturan, truk yang disopiri Legimin, itu sampai berputar dan menghadap ke arah Utara.

Sedangkan truk gandeng itu sendiri, langsung terbang dan baru berhenti terbalik di sebelah kanan jalan dengan roda di atas, menghadap Selatan. Dan yang lebih ironisnya lagi, saat terbalik itu beberapa bagian badan truk menimpa sebuah mobil sedan Honda City L 1871 QA, yang dikemudikan oleh Budi D Wijono Putra, warga Perum Mutiara Citra Asri, Sidoarjo. Dan lima unit motor, yang saat itu melintas dari arah Utara - Selatan.

Diantaranya Honda Mega Pro N 6862 VG, Kawasaki Ninja N 5095 ES, Honda Win N 4216 FI, Honda Supra N 2892 TG serta Suzuki RX S N 5309 TM. Akibat tertimpa badan truk itu, mobil sedan Honda City, Honda Mega Pro, Kawasaki Ninja dan Honda Win, penyok dan rusak berat. Namun demikian, semua pengemudinya selamat.

“Kami sendiri juga heran Mas, padahal mobil penyok sudah tak terbentuk, namun korbannya selamat dan hanya mengalami luka lecet. Begitu juga dengen pengemudi motor, begitu tahu ada tabrak di depannya, mereka langsung melompat dari motornya, hingga akhirnya selamat,” jelas Bambang Sunarko, saksi mata lain di TKP.

Sementara, petugas Unit Laka Polres Pasuruan, siang kemarin langsung turun ke TKP untuk melakukan evakuasi para korban dan kendaraan yang terlibat. Karena kemacetan yang terjadi cukup panjang, petugas pun harus bekerja keras untuk melakukan proses evakuasi kendaraan. Dan baru sekitar tiga jam proses evakuasi selesai, kemacetan kembali normal kembali.(agp) (Agung Priyo/malangpost)


dari :

http://indonesianic.wordpress.com/2008/07/07/5-nyawa-melayang-di-purwodadi-karena-rem-blong-macet-tak-terelakkan/

08 July 2008

Benar-2 kehilangan



Saya samasekali tdk menyangka jika pada postingan sekarang ada juga hubunganya dg postingan kemaren. Jika anda menanyakan apakah saya sedang kehilangan ?? terus terang saya jawab "iya" ......
Beliau adalah salah seorang yg amat dicintai keluarga, dan seluruh warga kampung saya. Sosoknya yg selalu ramah, ringan tangan dan periang membuat orang yg bertemu dg bilau merasa nyaman. Jika ada warga kampung saya yg punya hajat, atau punya acara, maka sudah pasti ada andil beliau disitu. Belum lagi jika kita membutuhkan tenaga beliau untuk apapun juga, beliau selalu bersedia. Plus, beliau jugalah yang memassakkan kami sekeluarga setiap harinya d1 sela-sela kesibukan beliau. Jarak rumah beliau hanya selang 3 rumah dari rumah kami. Kami memanggil beliau Bu Woko, dan juga sebagaimana seluruh warga kampung kami. Masih teringt sangat bagaimana sapaan beliau setiap saya lewat rumah beliau. Bagaimana saya dan istri membelikan Galuh buku-buku maupun jajan-jajan saat kita sedang belanja. Bahkan ada satu rahasia kecil saya dan istri saya yg akan memberikan mesin cuci buat beliau pada hari selasa, yg ternyata pada hari senin-nya, beliau dan ananda Galuh ( bungsu ) diambil oleh yg Maha Kuasa pada suatu kecelakaan hebat dimana melibatkan 4 mobil dan 8 spdmotor di jalan dpan gang masuk kampung kami. Saat itu beliau lagi habis belanja dipasar dan sedang menyeberang jalan, tiba -tiba ada truk gandeng bermuatan batu kapur yg menabrak truk lain sehingga menabrak pula beliau beserta si bungsu.
Sedihhh...sedihh sekali saya rasakan, bahkan aura kesedihan merata di kampung kami. Beliau begitu berarti, begitu bermakna bagi masyarakat kampung kami. Selamat jalan Ya Bu Woko, selamat jalan ya dik Galuh..... semoga Allah memberikan yg terbaik buat kalian disisi-Nya, aminnn......

Berita terkait :
http://surabaya.detik.com/read/2008/07/07/135629/968041/475/arus-lalu-lintas-macet-hingga-5-kilometer
http://surabaya.detik.com/read/2008/07/07/174204/968239/475/triwikanti-korban-teridentifikasi-dibawa-pulang