02 May 2006

Berpaling sejenak

Pernahkah kita secara sejenak saja berhenti dari segala aktifitas yg sedang terjadi ( entah apapun itu aktifitas kita ), kemudian merenung dan menikmatinya dengan fantasi dan kedalaman hati kita ????
Misalnya saja saat kita berjalan di pertokoan atau mall, kemudian kita merenung sejenak, berpikir lebih ( sedikit saja ), mengamati segalanya dgn apa adanya, kemudian semua apa yg ada dikeliling kita ya kita kembalikan ke hati kita, biar hati kita yg menggambarkan dengan sendirinya . Nah, bisakah kita melakukanya, juga menikmati hal tsb ???
Contoh lg , misal kita sedang berada di dalam angkot, kemudian kita lihat org2 disekitar kita termasuk sopir dan kernetnya, kemudian kita gunakan pikiran kita untuk mengambil kesimpulan dan merasakan apa yg kira-kira ada di benak mereka , apa yg sedang mereka pikirkan, beban apa yg sedang mereka terima atau justru kita bisa mencari keteladanan mreka yg notabene lebih diberikan kesukaran dan kesulitan daripada kita.
Atau, misalnya kita lagi jenuh diajar ama sesosok dosen atau guru yg memang menjemukan. Kemudian , coba deh kita renungkan, kita pikirkan dan kita ambil kesimpulan tentang apa-apa aja yg kira-kira beliau rasakan, kepenatan beliau, beban pengajaran, beban moral, lingkungan keluarga, lingkunganmasyarakat, tekanan-2 dari atasan, dsb sehingga bukan tidak mungkin kalo hati kita bisa tersadar dan terbuka akan itu semua malah nantinya bisa dengan enjoy mengikut kuliah / pelajaran-nya ( krn kita sudah bisa maklum dgn apa yg beliau alami dan rasakan , juga pendekatan yg bagaimanakah yg bisa kita lakukan thd beliau ).
Trus, mungkin bila kita sedang dalam masa pertemanan, kemudian ada teman yg sedang marah , sedang emosi, atau sedang bertindak dan berpikir tidak logis,. Biarkanlah saja hati dan pikiran kita melanglang buana menikmatinya dan menggambarkan sendiri apa yg sedang hati kita judge ttg itu semua. Sehingga 'mungkin' kita bisa mengingatkanya dgn hati, meluruskan pikiranya juga dgn hati dan kalo bisa berbicara dari hati ke hati dgnya hhhmm.... alangkah indahnya !!!!
Nnnyyymm.... satu lagi, misalnya kita sedang dirundung bosen, bete atau jenuh sama pekerjaan. Mungkin kita bisa renungkan dan pikirkan ttg detil-detil setiap apa yg kita kerjakan, kemudian efek-efek apa pun yg ada dalm pekerjaan, entah efek bagi diri sendiri mapun efek bagi org lain dan perusahaan tempat kita bekerja. Terus , biarlah hati kita bermain-main, berputar dan berkeliling sendiri merasakan apa yg ada dilingkungan pekerjaan kita, biarkan pula hati kita melukiskan juga tentang segala kemungkinan yg bakal terjadi, wwwaahhhh ............. can we do it ??? InsyaAllah itu semua akan mendatangkan kelapangan dan kelegaan bahkan ditingkat yg lebih tinggi yaitu motivasi !!!
Dengan demikian, amatlah mungkin hati dan pikiran kita akan gampang banget terbuka sehingga jika saja DIA memberi kita petunjuk , niscaya akan mudah pula terbaca dan disamber oleh kita. Toh, dengan sejenak saja merenungkan apa yg disekitar kita, kemudian dikembalikan kpd hati kita ,ntar kita juga akan bisa menilai apakah sesuatu itu atau apa yg dilakukan org itu suatu kebaikan atau bukan., suatu manfaat atau mudharat, suatu teladan atau justru kudu dijauhin. Bila kita mo ngambil keputusan ttg sesuatu tapi hati kita ragu-ragu atau malah berkata tidak, yaaa..... jangan dipaksain yaaa, entar nyesel lhoooo !!!
Nah, kesimpulan yg terakhir.... bukankah sebenernya gampang dan sangat bisa kita lakukan segala aktifitas kehidupan dengan melibatkan hati kita ???? Bukankah gampang jika kita pengen mengasah kepekaan dan keterbukaan hati kita akan rahmat-Nya ???? Masak iya sih dgn gambaran diatas masih sulit juga belajar memperkaya hati kita ???? ... kalo males bin ngga biasa sih mungkin hiya ..... dan itulah yg namanya perjuangan.
Yg perlu diingat ialah apa yg ada disekitar kita sehari-hari, hal sekecil apapun, sepele apapun, bahkan mungkin tak terpikirkan oleh kita-pun tentu tak akan sia-sia belaka bila kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran-Nya. Akankah kita sia-siakan semuanya ??? Padahal segala apa yg bisa menjadikan kebaikan dan kelembutan hati kita telah ada dan berlimpah disekitar kita ??? Adakah orang yg lebih hebat daripada manusia yg selalu menggunakan hati-nya ?? dan hati tsb tentu selalu saja hati yg tunduk kpd-Nya, yg selalu mencari muara kpd-Nya, juga selalu menginginkan berlabuh di pantai-Nya .........
Bila sesuatu itu ada yg baik, tentu kita colong ilmu-nya ( wwiihh.... bahasa-nyuaaa.... !!! ). Jika ada yg kurang berkenan, mungkin bisa kita modifikasi agar sesuai dan enjoy dgn kehidupan kita, dan jika ada yg buruk dan penuh ketidak baikan, toh itu juga pelajaran bagi kita agar tidak mencontoh dan menirunya atau bahkan mengingatkan dan memperbaikinya jika bisa. Masih ingat ngga amal apa yg selalu abadi dan berkelanjutan walaupun seseorang itu sudah meninggal ??? Bagaimana jika dgn izin-Nya, kita bisa menyadarkan seseorang dan membuat org tsb nyaman dgn-Nya, itu sudah amal yg baik bukan ??? Bila ternyata org tersebut kemudian menyadarkan org lain atau teman2 dekatnya, amal kita sudah berkelanjutan pa belom ??? Tentu sudah ya ?? Trus lagi, jika ternyata org tsb kemudian menikah, punya anak dan istri yg dimana dia bisa mendidiknya dengan baik, amal kita ada yg nyangkut pa ngga ??? Masih berkelanjutan apa ngga ????
Seperti yg telah lalu diomongkan, hal diatas tentu lebih membuktikan bahwa tidak ada kebaikan yg sia-sia, tidak ada amal baik yg akan berhenti begitu saja , bahkan bisa-bisa kita tidak tahu akan berakhir dimana amal yg telah kita usahakan. Istilah londo-nya : the chain effect , ho'oh siy ???

Nb.
Jangan takut berbuat baik, walopun itu pahit. Juga jangan pernah takut untuk memulainya, walaupun mungkin kita akan di cap yg macem-2 atau bahkan dijauhin. Trus, jangan pernah berpikir bahwa dlm berbuat baik itu kita akan mendapatkan imbalan, palagi imbalan dari-Nya ( misal : pahala ). Karena apa ??? Bukankah org berbuat baik itu untuk mencari pahala ????? Coz, yg lebih urgent dari itu smua, juga yg mempunyai tingkatan paling tinggi dari itu semua adalah 'nilai' keikhlasan kita dlm berbuat dan semua tetap sepenuhnya dalam kacamata ridho_Nya. Buat apa hasil yg baik tapi melalui proses yg jauh dari ridho_Nya, bukankah begitu ??? Kayak nyumbang Masjid make uang korupsi dunks ya ???

Kebaikan itu selalu penuh dengan perjuangan dan pengorbanan, sedangkan keburukan itu selalu saja menghanyutkan, penuh dengan ketidak rasa-an dan keterlenaan diri. Perbedaanya ialah, kebaikan selalu menuai hasil yg baik pula, juga memuaskan, sedangkan kebatilan selalu menghasilkan penyesalan. Masihkah anda terlena ? Saya terlena ? Teman kita terlena ?? keluarga kita terlena ????

5 comments:

cindymon said...

beruntunglah orang-orang yang berpikir seperti itu :)
tulisan yang bagus untuk direnungkan

Balung Gundul said...

halah... sempat-sempatemikirwongliyotoh lik? =))

WeSy 'CiCi' said...

tulisan yang sangat bagus sekali. sebuah bahan renungan yang sangat berguna sekali bagi saya, dan semoga juga buat semuanya.

hampir mo nangis bacanya.
hiks...hiks... (wah...nangis beneran)

Anonymous said...

*terpesona dg komennya mba cici*
tadinya, abis baca aku nyoba tetep (sok) cool, lah sekarang jd terharu

exactly!!! hari ini! knp nasehat datang bertubi2 ya? dan semuanya benar! barusan aku dpt nasehat spt itu, sama! 'jangan takut berbuat baik'

tuing... (???)

Sisca said...

Mas, sisca berpaling dua pekan dari blog, tau2 jari2nya pada kaku pencet keyboard :)

Btw, episode terakhirnya Ikke Nurjanah banget deh...terlena abis :)