Tentang hidayah atau petunjuk atau bimbingan-Nya, sungguh banyak cara dan tipe hadir kepada masing-masing manusia. Ada yg begitu saja mak bedunduk gludakh di depan mata tapi ada juga yg harus meraihnya bersusah payah melewati segala rintanagn dan ujian. Yang manakah yg lebih berarti ??? Ahh... tidak ada !! dua-duanya sama pentingnya, sama baiknya dan sama indahnya. Yang beda ialah bagaimana menyikapi hidayah yang telah datang. Akan diapakankah dia atau dikemanain kan dia ??
Terkadang, org amat paham dan sangat merasa tersentuh dikala hidayah itu datang. Dia begitu terhanyut dan terlena dgn itu semua, tapi beberapa saat kemudian udah lupa dan kembali seperti biasa seperti suda-sudah.
Ada juga yg setengah ga percaya, bahkan menolaknya. Dia anggap tidak sejalan dan sepaham dengan pikiran-pikiranya saat itu. Yaa... mungkn aja memang mata hatinya belum melek, atau belum bangun dari tidur panjangnya ya ?? Sampai-sampai dia kudu dikasih pelajaran yg agak keras dulu, atau musibah yg 'poll' dulu sehingga membuat segala hatinya melembut dan sadar akan kuasa-Nya. Ooouugghh.... jangan sampai kita spt itu ya ????
Ada juga yg bingung !!! Dikala bimbingan-Nya muncul, dikala dia telah ditunjukkan-Nya sebuah hidayah, dia malah bingung dan ngga tahu mo gimana. Ini nih yg payah, sebab sudah pasti tipe seperti itu adalah org yg kurang wawasaan pengetahuan dan ilmu-nya, atau minimal dia org yg engga atau susah mengambil suatu keputusan baik itu buat diri sendiri, apalagi org lain. Org kayak gini mana bisa dipercaya keteguhan hatinya ya ? ya? ya ?
Ada juga yg cuek, dia tahu itu baik, dia tahu itu berguna dan dia tahu itu akan menambah bekal perjalanan hidupnya, tapi dia merasa sudah enjoy dgn apa yg ada, sudah merasa klop dengan yg dijalani-nya sehingga dia ngga akan menggubrisnya.
Nah, kenapa ada berbagai macam org menyikapi datangnya hidayah ???? Kesemuanya tidak lain dan tentu tidak bukan serta tidak-yidak yg lainya ( hayyahh.... omong opo to ? ) adalah tergantung dari hati. Sebab disanalah sang penentu dan pe-rasa. Manusia yg peka hatinya, dia akan dengan mudah menerima signal-signal hidayah yg dtang maupun yg berserakan disekelilingnya. Tapi itu saja belum cukup, masih ditambah lagi hati yang bersih. Dengan hati yg 'clean' itu, dia akan tahu dan bisa membedakan itu benar2 sebuah hidayah dari-Nya atau sekedar godaan si syaiton saja ??? ( terkaedang susah lho mbedain-nya !!! ). Nah, setelah peka dan clean, masih ada lagi, yaitu hati yang kuat !!! Dengan kekuatan hati, tentu dia tak akan goyah dan dengan mudahmelepaskan hidayah yg tlah datang. Bahkan dgn hati yg teguh , apapun yg terjadi dia akan bisa dipertanggung jawabkan konsistensinya dalam memegang hidayah. Kemudian ( masih ada lho !!! ) selanjutnya adalah dengan hati yg lembut, yang penuh dengan kasih sayang dan keagungan. Mengapa itu perlu ??? karena eh,....karena dgn kelembutan hatinya, dia tentu akan memperlakukan sang hidayah dengan sangat hati-hati, merawatnya juga dengan sebaik-baiknya dan akan menularkan hidayah yg tlah datang itu dengan cara-caar yang santun kepada org lain. Jadi bukan dengan nge-bom atau sebangsa tindakan berlebihan lainya ya !!! .
Nah, hal terakhir ( menurut saya ) yg dibutuhkan seseorang dalam menerima hidayah adalah 'akal' atau paradigma berpikirnya. Bila org itu menggunakan akalnya, banyak wawasanya, luas pengetahuan dan pendalaman ilmunya, maka dia ngga akan menyia-nyiakan hidayah yang datang, dan dengan kemampuanya, dia akan bisa menyususn strategi atau cara atau taktik yang jeli dan jitu dalam menjalankan dan mengambil keputusan-keputusan yg diperlukan setelah menerima hidayah dari-Nya. Org yg kayak gini nih kayaknya yg lebih bisa berkembang dunia akhiratnya ya ??? Dia ngga akan terkungkung dgn hal-2 itu-itu saja dan selalu berusaha meraih apa yg belum diraihnya !!
Pertanyaan terakhir : Sudah siapkah anda menerima hidayah ??? atau sudah mempersiapkan dirikah anda jika hidayah itu mak bedunduk mak prucut tiba-tiba ada di depan mata kita ???? atau sudahkah hati kita terbuka akan hidayah-Nya ???? haayyooo.......... tinggal pilih, jadi manusia yg rugi atau yg beruntung.... ???? silakannn.... ssiillaakkaann .... yg angett.... yg aanngett..... yg baru....yg bbaarruuu.... saannggg..... piissanggg ggoorrennggg.... ( lho ??? )Nah, bagaimana jika saya atau anda merasa menjadi org yg jarang mendapatkan hidayah ???? Mari kita simak secuil email dari teman baik saya ini ( Entuk dipublish ra ?? ). Ssstt..... jangan bilang-bilang ya !!! Soale ini secuil-an dari diary-nya..... ( tuk berbagi kebaikan boleh kan ?? twink 2x !! ) ***** Kabuurrr !! klik "ON" *****
Hidayah
Tak semua manusia dengan mudah 'mengenali' hidayah.
Beberapa orang memerlukan perantara.
Karena itulah manusia harus saling menasehati.
Karena siapa tahu sebuah nasehat yang terdengar atau terucap
adalah sebuah hidayah yang kita perlukan, yang kita cari.
Malaikat tak lagi muncul sesering dulu di zaman nabi-nabi.
Ah, itu kehendak Tuhan.
Tapi Tuhan tak akan pernah melupakan kita.
Lalu dikirimNya hidayah pada kita.
Mungkin diletakkanNya hidayah itu dalam pena,
dalam musik, dalam kata, dalam suara atau yang lainnya.
Kita tinggal mengenali, mengambil, lalu mengamalkannya.
Dan… mungkin, ada juga hidayah yang diletakkan di dalam sebuah kesalahan.
Yah, mungkin saja. Mungkin itulah yang dinamakan hikmah.
Namun tak semudah itu hidayah turun.
Mungkin hati kita harus bersih dulu.
Kalau hati sudah bersih,
dengan mudah kita akan mengenali sebuah hidayah,
dengan mudah kita mengambilnya dari sebuah perantara,
dengan mudah kita bisa mengamalkannya.
Dan mungkin, kalau hati kita sudah saaangat bersih,
bukan mustahil kita dapatkan hidayah itu,
tanpa perantara….
Nb.
Di kalimat "tanpa perantara" itulah yg telah mengusik sudut pikirku.
Aku yakin, pada para manusia utama justru hidayah-lah yg menghampirinya, justru kehebatan kebersihan dan keteguhan hatilah yg membuat silau si hidayah sehingga berbondong-bondong kepadanya. ehhemm..... asik bukan ???
****** lagi direvisi !!! *******
Nah, darimana dia mendapatkan hal-2 seperti diatas ??? Tentu tidak lain dan tidak bukan, itu berupa 'ilham' yg begitu saja ada di dirinya. Ilham yg tentu Allah sangat amat ridho sehingga dgn sayangNya dibiarkan melekat pd org2 tertentu yg telah dpilih-Nya. So,semoga kita bisa mendapatkan hati yg dipenuhi dengan ilham-Nya. Hati yg memang memiliki potensi tak terkira itu menjadi keindahan dalam kebaikan yg tak terkira pula, bahkan hati yg dimana hidayah selalu ada dan nongol sendiri menyusup kedalam ilham-ilham yg datang kepada kita. Aminnnn !!!
Semoga qta bisa menjaga dan memelihara serta merawat baik-baik sekeping hati yg bisa dihias beraneka ragam pernik tsb. See U .........
7 comments:
waduh.. nek wis menyangkut ilmu2 jero iki.. wani pora yoo...
seneng, akhirnya posting baru juga.
klo mas foens update, berarti aq dapat bahan renungan lagi untuk tetap bisa mengoreksi diri. makasih :)
postingannya bagus bgt mas... ^^
mengingatkan saya bahwa hidup itu proses.. di dunia dan akhirat.. dan bagi saya, hidayah itu harus slalu dikejar...
Aku sepakat kalau hidayah itu harus di pertanggungjawabkan. Dan aku sepakat sama Nana kalo hidayah harus dikejar...
Tapi, aku gak percaya ma ilmu laduni. Karena setau aku, seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengetahui sesuatu sebelum terjadi itu ada unsur ghaib di dalam dirinya, alias ada jin yang main2 di dalam-nya yang ngebisikkin kejadian yang belum terjadi...bahkan ustadz sekalipun, kalo bisa mengetahui hal2 ghaib sebelum terjadi, maka perlu dipertanyakan aqidahnya...
sori pakdhe, aku cuma pengen meluruskan aja..biar gak ada penyakit2 kayak syirik dan bid'ah..
Wallahu'alam..
^_^
cantik!
kalau kau kenal orang yang di enbe itu, tolong kenalku karo aku. ok ok ok?
(lah, mengko ning ngomong ra entuk... terus ono sing ra kumanan hidayah... piye hayo???) *halah*
^^
calon Kyai berjuta umat...semoga :)
mak bedunduk... haha.. bisa diterjemahkan ke dalam bahasa yang bisa dimengerti...
hehehe.. iyah saya tahu artinya koq..
Post a Comment