Semalem, saya kok jadi agak terhenyak begitu mendengar seorang Bapak yg mengeluhkan bahwa anaknya yg berumur 6 tahun dan 8 tahun berbicara kasar sekaligus misuh (menurut Bapak itu ) . Kayaknya semacam umpatan itu sudah menjadi hal yg terbiasa di generasi sekarang ini. KAlo ngga misuh kok kayaknya ngga mantep, gitu !!!
Kemudian, lebih terkaget lagi ketika di tipi ada seorang guru yang mengeluhkan masalah perkataan-nya para muda mudinya di sekolah. Disitu seolah-olah berucap dgn kata-kata kurang baik dan umpatan-umpatan adalah identik dengan bahasa gaul yang wajib di pergaulan mereka sehari-hari. Guru itu mengelus dada dan sangat prihatin banget dengan kondisi itu.
Dan yg nambah geli saya ialah di koran pagi dicantumkan ada seorang spd motor yg nyenggol mobil. Kebetulan yg berspd mtr adalh org Surabaya dan yg di dalam mobil adalah wong londo. Karena serempetan ( saya ga tahu yg salah siapa ) mereka berdua saling melempar umpatan agak lama.
Spd Mtr : " J*nc*k, muattamu picek mbok dekek neng dengkul ta??? ga ruh ono motor liwat nyelonong ae ??"
Mobil : " F**k you !! .... bla..bla..bla.... "
....... dan seterusnya ........( mereka berdua sama-sama ngga tau artinya !!! hahhahhaa..........)
Nah, hal itulah yg mebuat saya tertegun dan memikirkan kembali perkataan-perkataan sehari-hari saya. Sudahkah saya mempraktekkan apa yg Rasulullah contohkan ??? Yaitu selalu berkata dengan ucapan yg baik dan "santun" ???? plus juga bahasa tubuh yg baik dan sopan pula. Bayanganya gini : Ngga mungkin kan mempersilahkan seorang tamu masuk kerumah dengan acungan kepalan tangan palagi dgn mata melotot ??? hehhhehe........ itu mah ngusir namanya !!!
Ucapan yg baik ialah menggunakan jenis-jenis atau macam kata yg tentu saja baik, yang sesuai dengan masyarakat sekitar tanpa membuat sakit hati maupun arti yg negatif di segala lapis manusia, bukan hanya bagus di kaum atau kelompok tertentu saja. Ucapan yg santun ialah ucapan yg dilantunkan dengan lemah lembut dan kehalusan budi, trus juga penuh akan pendalaman makna. Jangan sampai deh ya kita keluarkan perkataan yg mubazir atau sia-sia. Bila suatu maksud disampaikan dengan kalimat yg baik dan lembut, kira-kira gmn sikap lawan bicara kita ??? anda sendiri tentu bisa menilainya bukan ???
Padahal, kalo mau kita renungkan bersama, kita lamunkan bersama ........ ( ahh... dipinggir kali kayaknya enak deh !! ) yang namanya ucapan tentu saja menggambarkan bagaimana kepribadian seseorang, bagaimana kelakuan seseorang, bagaimana sifat dan sikap seseorang, bagaimana kehidupan seseorang dan terutama merupakan gambaran bagaimana 'hati' seseorang. Bila seseorang mempunyai hati yg lembut, apakah mungkin dia berkata dengan umpatan ??? apabila hati seseorang itu penuh kesejukan dan ketenangan, apa ya mungkin dia akan berkata-kata dengan meledak-ledak bahkan membentak ?? apabila hati seseorang itu penuh dengan iman, apa ya mungkin dia akan berkata dengan jenis-jenis perkataan yg tidak senonoh ??? Apalagi berkata jorok ya ???
Setahu saya, yg namanya bahasa yg dipakai seseorang akan mengambarkan bagaimana setiap sisi kehidpan seseorang tersebut. Jadi kalo anda-anda masih saja memakai kata yg konotatif, yang kasar maupun jorok, jangan-jangan begitu pulalah gambaran hati dan diri kita seutuh-nya ?? hayyooo...... ( walaupun tentu sebenarnya ngga berrnaksud demikian ya ??? )
Mangkanya kita pergunakan lisan kita dengan perkataan yg baik-baik saja, yg tentu dengan bahasa yg dimana Dia ridho kpd kita, sehingga bukan tidak mungkin lidah kita dapat kita gunakan sebagai penambah berkah dan kebahagiaan. Bukan malah menambah dosa yg kita sendiri nambah dosanya secara enggak sadar !! Semoga, segala apa yg kita ucapkan menjadi pelapang kita atas segala urusan dan cita-cita, Amin !!
Nb.
Berkatalah secukupnya, berbicaralah seperlunya dan berlisanlah sekadarnya.
( Bukankah sesuatu yg berlebihan pastilah kurang baik ??? )
Efeknya ternyata sangat besar, org yg bicaranya terlalu banyak, kemungkinan besar malah beliau akan kehilangan kewibawaan dan kharisma, belum lagi dicap cerewet, bawel dsb. Bagaimana sikap anda terhadap org yg kebanyakan ngomong ?? Apakah omongan mereka selanjutnya bisa kita percaya ??? Bukankah org hidup itu yg dipegang adalah kata-katanya ??? (... ahhh, jadi inget satu sms yg membuat seseorng menjadi panik, hehhe .... )
Marilah kita jadikan perkataan kita dan orang2 disekitar kita sbg cermin bagi kebijakan kehidupan kita.
Tuuuuhhhhh kkaann, jadi aku yg kebanyakan ngomong deh !!! hhiiyy... udah ahhhh !!!
Picts from : http://www.mynicespace.com
7 comments:
aq juga jadi berpikir, apakah perkataan yang aq ucapkan selama ini sudah baik dan santun yaaa?! mungkin saja, sengaja ato pun tidak sengaja, dan sadar ato pun tanpa disadari, aq pernah mengeluarkan kata2 yang menyakiti hati orang lain. mmm...mesti koreksi diri lagi neh *merenung mode on*
ya bener,...kadang kalau omongan kita itu sering kali disalah artikan juga lho..
maksudnya begini tapi mereka nangkepnya begitu, jadi ya bisa juga misscomunication gitu..
waktu pertama menginjakkan kaki disini juga sempat terkaget2, seorang ayah mengumpat ke anaknya "an**ng lo" gitu tiap hari, seorang adik bilang ke kaka-nya "pla**r lo" juga biasa, sampek aku pikir apa emang kebudayaan setempat ya kayak gitu, kalo diliat di TV juga yang dikasi label dialek setempat(tempat dimana saya berpijak skg) aku rasa kasar2 gitu. Nah blum lagi semboyan kampus tercintaku "CUK" walaupun kepanjangannya bagus "cerdas unggul dan kreatif". ati2 lho njenengan kalo mo mencanangkan gerakan "penghalusan tutur" bisa2 dituduh "penyeragaman budaya dan tidak mengakui kebhinekaan masyarakat" kayak yang dituduhkan ke RUU APP he he he
buat SAND: "hahaha...sepakat tuh.."
buat Pakdhe: "hmm..satulagi pakdhe, 'berkata yang baik atau diam!!' that's my favorite quotes"
diamsut,aku dirasani kie sajake...
hihihi lama aq gk denger orang misuh2 J*nc*k serasa di sby lagi aq masuk blog ini
Bicara yg sedang2 aja ya mas...*vety vera mode on*
Post a Comment