26 July 2006

Abadi dan kebaikan saja

Menurut anda, menurut saya, dan menurut kebanyakan manusia, hal apakah yang paling abadi di semesta alam ??? tentu kau jawab dengan "perubahan adalah sesuatu yg abadi". Tapi, siapakah yg menciptakan atau meng-ada-kan perubahan ??? Bukankah hanya Tuhan semata ??? Tidakkah kita mengakuuinya bahwa hanya Dia yg memang abadi semata ?????
Nah, kemudian bila kita sangkutin di kehidupan sehari-hari.

  1. Bila kita menginginkan kebahagiaan yg abadi, hal-hal apakah yg seharusnya kita lakukan ?? tentu tidak lain dan tdk bukan hanya dengan melakukanya berdasarkan Dia Yg Maha Abadi itu kan ??????

  2. Bila kita inginkan ketenangan yg hakiki, dan tentu saja ketenangan yg abadi, dimanakah kita kan mencari ??? Tentu saja hanya bisa kita cari dan selalu kembali kepada-Nya, bukankah begitu ???

  3. Bila kita menginginkan pasangan sejati, seseorang yg benar-benar sosok yg bisa abadi dikehidupan kita, seseorang yg mungkin bahkan dunia akhirat bisa bersama kita dengan indah, maka berdasar apakah kita mencari sosok tsb ?? tentu saja berbekal kecintaan kpd-Nya sang pemberi hidup, bukankah demikian sederhana adanya ???

  4. Bila kita menginginkan kebaikan yg bisa kita capai selamanya, kelakuan atau sifat-sifat atau perbuatan apakah yg bisa kita usahakan tuk lakukan ??? Tentu saja perbuatan-perbuatan yg diridho-Nya, kelakuan yg tlah dituntunkan-Nya, dst .....

  5. Apabila semua hal yg kita pikirkan, yg kita lakuin, atau segala hal yg kita 'hal'-kan, alangkah indah dan sejuk nan tentramnya jika dari hal yg paling kecil maupun yg besar dan dari hal ga penting sampe terpenting itu kita manut sama tuntunan-Nya, ikut sama bimbingan-Nya, juga mencari solusi dan alternatip pendekatan hanya kpd-Nya. Bukankah sesuatu bersifat dunia dan isinya itu fana semata ??? yg so pasti engga abadi ?? dan yg engga abadi itu kan diragukan fungsi 'utuh'nya atas manfaat abadi kpd kita selain hanya sebagai prasarana.


...... bukankah sederhana saja ??? lalu mengapa berbondong-bondong kalian berpaling dari itu ??? bukankah hikmah dan esensi-Nya telah berserakan engga keruan pating tlecek di permukaan bumi, so untuk apakah akal dan hati kita akan kita manfaatin / gunakan ???? Jika kita lagi diberi nikmat, pernahkah kita terpikirkan bahwa nikmat yg kita terima itu justru bisa menjadi cobaan ??? ( Dicoba dulu, bgmn sikap kita saat diberi nikmat ) atau sbg godaan semata ??? ( Apakah kita akan terlarut dgn keindahan nikmat ? ) atau justru nikmat yg kita terima bisa kita olah, kita manfaatin dan kita manage menjadi berkah yg luarbiasa, entah itu untuk diri sendiri, kerabat, maupun fungsi sosial di masyarakat pd umumnya. Berapa banyakkah kepala manusia yg bisa mengisinya dgn hal tsb ???? Dan berapa banyakkah teladan masa lalu yg bisa diambil pelajaran sehingga kita melenakanya ??? Bukankah lebih baik mewariskan 'kebaikan' dan 'kemuliaan' drpd mewariskan bentuk materi yg bisa dinilai dgn angka saja ????( dan bisa habis dlm sak kejap mata ) Contoh kecil : Jika anda kaya, kemudian anda mbangun sekolah murah/gratis dgn pendidikan akhlak yg bagus, sampe disini, anda tentu telah berbuat kebaikan yg teramat besar ( semua pasti mengakuinya ), dan tentunya jika tulus dan ikhlas anda akan mempunyai nilai yg teramat besar juga. Nah, dengan bagitu saja anda sudah menjadi org yg amat berarti, kemudian ( dilanjutkan ) jika saja ada satu atau beberapa anak didik anda meneruskan jejak anda, yaitu berbuat baik seperti yg anda contohkan, kira-2 anda akan kecipratan pahala atau ngga ??? nah, berapa kwadrat atau pangkat nominal jika kebaikan yg anda lakukan itu disebarkan oleh murid anda, kemudian murid anda mempunyai murid, dan muridnya murid anda juga meneruskan kebaikan yg anda awali dgn murid-murid seterusnya ?.....ck...ck...ck... sampe anda hilang dari dunia ini berabad-abad kemudian, akankah kebaikan yg anda awali akan berakhir begitu saja ??? tentu saja tidak bukan ?? Jadi jangan takut berbuat demi kebaikan dan kebenaran karena siapa tahu andalah yg menginspirasi beberapa orang dan ribuan regenerasinya sesudah itu, tentu dengan amal dan suri tauladan anda. Jika dalam pengandaian saya, seseorang bisa berbuat baik dengan kondisi separah apapun dia, apakah itu sulit ???? Bila kita selalu bisa tersenyum kpd org lain ( bukan senyam senyum dan mesam mesem sendiri ) dan membuat org lain berbahagia dengan senyuman kita, dan kemudian mengilhami org lain untuk murah senyum kpd orag yg lain dan org lain itu mengilhami org-org yg lain pula, padahal amal yg indah dan paling mudah dikerjakan adalah dengan tersenyum ( yg manizzz... ) maka apa bedanya diri kita dengan si orang kaya itu tadi ???? Tuhan memang maha Adil ..... hal sederhana yg kadang luput dari kepala kita malah bisa mendatangkan ketenangan dan kebaikan jiwa, baik jiwa kita, jiwa org lain, maupun yg pada gangguan jiwa.

Sesuatu yg abadi hanya bisa diraih dgn motif2 yg abadi pula, yaitu nilai luhur dari kesalehan seseorang yg akan mendampingi maupun yg ada disekitar kehidupan kita. Bila kita ingin mencium wangi-nya seseorang atau sesuatu, bukankah kita harus dekat dengan sumber wewangian itu ????

8 comments:

Unknown said...

hmmm...secara inti aku sepakat sama isi secara keseluruhan..

aku cuma mo kritik dikit, "perubahan adalah sesuatu yang abadi"? bukan abadi, tapi mungkin sunatullah... sesuatu yang memang pasti terjadi, tapi tidak abadi..

Tuhan memang abadi, tapi kalau yang membuat perubahan itu Tuhan, kayaknya bukan begitu deh esensinya. BUka ar-Raad,yang intinya: Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka mengubah nasib mereka sendiri. So, menurutku, Tuhan hanya menetapkan takdir seseorang (hidup, mati, jodoh, rizki). Selebihnya di dapat manusia dari usaha dan kerja keras tentunya. Bahkan takdir pun masih bisa berubah dengan DOA dan USAHA, ya tho? *ada kisahnya, tapi aku lupa*

selebihnya...tulisanmu syeeebbb deh pakdheee.. ^_^

Balung Gundul said...

hm.... lik gaya nulismu kok mulai ruwet toh? tapi pada dasarnya aku bingung....

Anonymous said...

Yups...adanya usaha dan doa kan ya dari manusia juga tho?
Kalao manusia pasrah bongkokan yo gak bakal ada tuh yang namanya PERJUANGAN...
Jadi, apapun yang ditetapkan Allah, emang sudah seharusnya diterima oleh manusia tetapi itupun dengan usaha dan doa dari manusianya juga...

Sisca said...

Mas, sisca punya banyak lavender...wangi loh...mari mendekatlah kemari hehehhe

Anonymous said...

to MnX -->
"perubahan adalah sesuatu yang abadi"? bukan abadi, tapi mungkin sunatullah... sesuatu yang memang pasti terjadi, tapi tidak abadi..
---> bukankah sudah ditegaskan ya ?? bahwa "Tidakkah kita mengakuuinya bahwa hanya Dia yg memang abadi semata ?????" jadi engga ada yg lebih abadi selain Dia sang pembuat abadi... termasuk si perubahan itu kan ??

Anonymous said...

ngga ada yang abadi didunia ini
semuanya hanya barang titipan
termasuk nyawa kita ini juga pinjaman
suatu saat pasti akan kembali sama yang diatas

Anonymous said...

yang abadi adalah perubahan :p berubaaaaah terus... gak pernah brenti :p tul gak om Poenz? :D
met wiken!

mamat ! said...

Bukankah kita mencari keridhaan-Nya ?