03 October 2006

Yg ber-Kepentingan

Di bulan ramadhan ini, pernahkah hati anda terbetik tuk meminta hujan biar adem ??? biar ramadhan-nya sejuk, enak menjalaninya, bahkan pernahkah anda terpikir permintaan itu demi masyarakat luas pd umumnya ???
Tahukah anda, jika di Surabaya-Sidoarjo saat in idikasih hujan, maka akan ada lebh banyak korban luapan lumpur yg semakin menjadi merana ???
Dan, apakah yg bisa kita simpulkan ???? Sebenernya ada banyak , yaitu :

  1. Jika kita dikasih hujan, apakah berarti kita memberikan kepahitan sodara2 di sidoarjo itu ?? karena tentu saat ini tanggul yg dah ga kuat akan meluap jika huja datang.

  2. Jika kita diberi panas, masihkah kita berpositip thinking sama yg DI Atas ??? Bukankah Allah mbemberi banyak maksud dngn keadaan kita saat ini ????

  3. Bukankah dengan demikian jutseru kita diberi nkmat yg lebih ?? disatu sisi kita merasakan nikmatnya cobaan di hawa panas dan disatu sisi itu adalah berkah kpd yg lain.

  4. Maka, bukankah itu berarti mengajak diri kita berpikiran lebih luasssssss..... ??? lebih mendalam dan lebih toleran ??? Maka nikmat yg manalagikah yg bisa kita dustakan selama ber'label' manusia ?????


Nah, disinilah mari kita bermain dgn kepentingan-2 yg ada.
Jika anda seorang anak berumur belasan tahun, kemudian merengek-rengek minta dibeliin spd motor. Maka, gada salahnya anda ikut mempertimbangkan kondisi sbb :

  1. Dgn minta spd mtr , sanggupkah kedua ortu kita secara ekonomi ??

  2. Apakah itu mempunyai nilai revenue atau timbal balik yg pantas untuk keluarga atau sekedar gaya semata ?? atau mau mengatasnamaakn rasa 'malu' dgn teman sebaya ???

  3. Di umur yg sedang panas2nya gejolak darahmuda, saya yakin .... bila anda punya motor, apakah membuat ortu lega atau justru selalu khawatir ??? was-was dan penuh curiga ???

  4. Apakah dg dibelinya motor, seluruh keluarga anda akan tetap dalam masa stabil atau justru andalah perusak dan penenggelam bahtera kapal yg sedang ortu anda bangun dgn susah payah dari penganten muda dulu ????

  5. dsb ..........

Pada kenyataanya, aplikasinya bisa untuk berbagai macam lapisan masyarakat.... entah itu skala kecil seperti lingkup keluarga itu tadi maupun sampai lingkup kenegaraan bahkan dunia international. Bagitu banyak kepentngan-kepentingan yg bermain sehingga kita sebenernya kudu sadar dan dituntut untuk lebih membuka wwasan, pola pikir bahkan mengasah kepekaan dan ketajaman naluri kita terhadap permasalahan tsb. Susahnya ialah, apakah masyarakat kita siap ????

Yg pengen saya utarakan sbg contoh kasus yg menyebar luas ialah tentang UU anti pornografi dan porno aksi, "sebenernya" antara manfaat dan mudharatnya besar mana sih ??? siapa sajakah yg diuntungkan dan diruggikan dlm skala luas ??? saya yakin seyakin-yakinya bahwa pihak tertentu sajalah yg diuntungkan, sedangkan kerugianya ber-efek sangat luas dan sangat panjang. Bisa kita bayangkan bahwa anak-anak kita lahir dan besar dlm jaman yg serba terbuka, dimana-mana bisa dgn mudah ditemui aurat yg diumbar mengatasnamakan prestise sexy dan keilmuan seni. Kemudian, ya jangan salahkan siapa jika generasi sekarang lebih dewasa secara fisik drpd mental spiritual, yakan ??? Kemudian, bila generasi tsb terus berlanjut, akan seperti apakah anak-anak mereka yg dibesarkan dgn generasi spt itu ????? sedangkan pihak industri komersial pemakai jasa aurat tak kan memikirkan sepanjang itu karena sesuai prinsip ekonomi, mana yg lebih mendatangkan laba disitulah dia bercokol.
Memang sih, jadi orang tua di jaman edan itu kudu "extra" waspada, tapi orang tua tetaplah sbg ortu saja, yg tentu memegang kendali nilai-nilai yg ditanamkan sejak dini, tetapi lingkungan dimana anak tumbuhlah yg memegang peranan penting proses pendewasaan dia. Jadi gada salahnya bahakn betul sekali jika anda sebagai orangtua tetap menitik beratkan dimana lngkungan anak anda akan tumbuh menjadi manusia dewasa. Bisa kita bayangkan sajalah, jika anak kita hidup dilingkungan penuh kekerasan dan sebaliknya, lingkungan yg santri dan penuh toleransi, nilai-nilai apakah yg akan berkembang di diri anak tsb ??? Termasuk pula bagaimana anak terkondisikan dgn situasi yg ada sehingga dia akan memiliki suatu kecenderungan mengambil suatu keputusan sesuai dgn pengalaman hidupnya.Mau jadi apa anak kita jika semasa mudanya yg diminta adalah PS two, xBox, game onlen, dsb ... padahal duit segitu bisa bwt bayar les, beli buku, experimen ilmu, dsb...dsb....yg lebih bermanfaat ???
Anda tahu, kenapa para orang kaya memasang pagar tembok yg tinggi ??? kenapa anak mereka disekolahkan yg bagus-bagus ???? Kenapa pergaulanya dibatasi ??? Apakah sedemikian tidak nyaman-nyakah lingkungn disekitarnya sehingga tembok yg tinggi dibangun ??? Apakah sebegitu parahnya sekolah-sekolah pada umumnya sehingga kudu pilih-pilih ???? Apakah sedemikian rusak-nyakah lingkungan sekitar sehingga mereka melarang dan membatasi anak-2 mereka bergaul sembarangan ???? Nah, apa mungkin jika lingkungn kita kondusif, nyaman, tenang di hati, apa iya akan dibangun tembak penutup rumah yg kokoh ?? yg mengisyaratkan bahwa pemiliknya ga pengen diganggu ???? ............. dsb...dsb .....
Wahhhh, dgn begitu, saya menyatakan..... kepala saya makin pening ... pusing dan mual .... melihat kenyataan yg ada ....... hikkssss..... ( disisi lain, saya kudu sabar dan ikhlas mengurut dada )

Photobucket - Video and Image Hosting

2 comments:

Anonymous said...

Ya semoga tiap orang jadi makin sadar :D untuk melakukan kebaikan :D

Balung Gundul said...

iya, setuju RUU APP, asal FHM tetep terbit